Rabu, 23 Maret 2011

Perang Barat - Libya Pecah

Perang Barat-Libya Pecah 
Pertahanan udara Libya terlihat menahan gempuran rudal jelajah dan serangan udara pesawat sekutu, Sabtu malam,(19/3).

Televisi pemerintah Libya, Al Hurra menyatakan 48 orang telah tewas dalam serangan itu, namun laporan tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.

Pemimpin Libya, Kolonel Qadzafi bersumpah akan mempertahankan negaranya dari apa yang disebut "Crusader Agresi", juga mengingatkan keterlibatan pasukan internasional di wilayah Mediterania dan Afrika Utara telah menempatkan masyarakat sipil dalam bahaya.

Militer Amerika menyatakan 112 rudal jelajah Tomahawk siap diluncurkan dari kapal perang Amerika dan Inggris. Beberapa kapal selam juga memiliki lebih dari 20 target pantai untuk membersihkan jalan bagi patroli darat terhadap serangan angkatan udara Libya.di sisi lain jet tempur Prancis melepaskan salvos pertama,berikut melakukan beberapa serangan balasan di timur yang dikuasai pemberontak. Sementara itu, jet tempur Inggris dilaporkan ikut membombardir negara di Afrika Utara tersebut.

Menurut pihak Barat, tujuan serangan menegakkan zona larangan terbang sesuai mandat PBB, sekaligus peringatan tajam upaya internasional demi menghentikan Gadzafi. Pihak pemberontak justru melihat sebagai keuntungan awal yang berbalik, setelah pasukan Qadzafi unggul menguasai udara dan persenjataan sekaligus mengirimkan kekuatan penuh ke Benghazi.

Presiden Barack Obama mengatakan aksi militer bukanlah pilihan juga menegaskan bahwa Amerika tidak mengirim pasukan daratnya ke Libya.

"Ini bukan hasil AS atau yang dicari salah satu mitra kami," kata Obama dari Brazil, saat memulai kunjungan lima hari ke Amerika Latin.

"Kita tidak bisa berpangku tangan ketika seorang tiran memberitahu orang di sana tanpa belas kasihan,"pungkasnya.

Sementara itu, ribuan pendukung setia Qadzafi, bergegas masuk kamp militer Bab Al-Aziziya di Tripoli, untuk melindungi sang Kolonel dari serangan musuh.

Di sisi lain, ledakan terus terdengar dibeberapa kota pesisir, termasuk Tripoli, di mana senjata anti-pesawat terus melakukan penembakan di ibukota Libya .

TV Libya mengutip bahwa  48 orang tewas dan 150 terluka pada serangan kemarin , Sebagian besar korban adalah anak-anak,  tanpa memberikan rincian lebih jelas

Komite Internasional Palang Merah mengatakan "sangat prihatin" atas keselamatan warga sipil dan menyerukan kepada semua pihak "untuk mematuhi secara ketat  ketentuan hukum internasional" dengan membedakan antara warga sipil dan militer, serta memberikan akses aman untuk organisasi kemanusiaan.

Dalam sebuah panggilan telepon ke TV Libya, Qadzafi menyatakan bahwa ia akan membuka depot senjata untuk memungkinkan warga Libya mempersenjatai diri dalam mempertahankan diri. Dia mengatakan tindakan internasional terhadap pasukan-nya tidak dapat dibenarkan.

"Hanya sebuah agresi tentara salib kolonial yang mungkin memicu perang crusader lain berskala besar,"kata Qadzafi.

Kolonel menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB harus bertanggung jawab .

"Segera hentikan agresi mencolok ini, tidak adil terhadap negara berdaulat,"ujarnya. (*/abi)

Jerman tidak mau ikut serangan militer ke Libya

Jerman menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam operasi militer Koalisi Internasional atas Libya. Menurut Jerman, serangan udara dan rudal itu tidak akan efektif memaksa Muammar Khadafi turun dari kekuasaan, seperti yang diharapkan sebagian rakyat dan pemberontak.

Menurut harian Albuquerque Express, Rabu 23 Maret 2011, Kementrian Pertahanan Jerman menyatakan tidak akan ikut serta dalam operasi militer NATO (Organisasi Pertahanan Atlantik Utara) atas Libya. Semua kapal Jerman yang berada di Laut Mediterania, yang semula berada di bawah kendali NATO, Selasa kemarin diperintahkan kembali ke pangkalan.

Selain itu sekitar 70 tentara Jerman yang berpartisipasi dalam operasi pengintaian yang dikendalikan NATO juga akan ditarik. Menurut stasiun berita CNN, Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, yakin bahwa negaranya telah mengambil keputusan yang tepat untuk tidak berpartisipasi dalam misi militer di Libya, yang menggunakan resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 sebagai dasar operasi.

Westerwelle juga menyatakan bahwa Jerman tidak sendirian dalam bersikap skeptis atas operasi militer di Libya. Menurut dia, sejumlah negara Eropa pun mengambil sikap serupa.

Sementara itu, para anggota pasukan Koalisi Internasional belum sepakat siapa yang harus memimpin operasi militer atas Libya. Sementara ini kampanye militer itu digalang AS, namun Washington menyatakan tidak akan berminat untuk memimpin operasi secara permanen dan berharap akan ada peralihan kepemimpinan ke pihak lain.

Muncul usulan agar NATO mengambil alih pimpinan. Namun, sejumlah negara NATO menolak karena bisa menampik peran negara-negara Arab. Padahal para anggota Liga Arab itu ikut menggagas seruan ke Dewan Keamanan PBB agar diterapkan zona larangan terbang di Libya, sehingga muncul resolusi 1973.   
 
Polemik itu tampaknya menjadi pertimbangan Jerman untuk tidak ikut-ikutan dalam operasi militer atas Libya. "Kami sudah memperhitungkan risikonya. Bila kami melihat bahwa dalam tiga hari setelah intervensi itu dimulai, Liga Arab sudah mengkritiknya. Maka, saya pikir kami punya alasan tepat," kata Westerwelle. 

Serangan atas Libya dimulai pada Sabtu pekan lalu, 19 Maret 2011. Kapal perang AS dan Inggris saat itu menembakkan 112 rudal jelajah Tomahawk ke target-target militer Libya. Selanjutnya pesawat AS -di antaranya pengembom siluman B-2 dan jet-jet tempur Marinir- bersama dengan pesawat-pesawat Perancis melakukan serangan udara.

Kekuatan Koalisi pada awalnya beranggotakan AS, Inggris, Perancis, Italia, dan Kanada. Namun ada dua negara yang baru bergabung, yaitu Belgia dan Qatar.

Denmark Ingin Musnahkan Islam di Libya

Headline
Denmark telah memimpin kampanye anti-Islam dan Muslim selama bertahun-tahun. Buktinya, karikatur Nabi Muhammad yang mereka buat dan memulai perang agama melawan Muslim, termasuk rakyat Libya. Mereka ingin meneror Muslim dan memusnahkan Islam,” ujar seorang presenter televisi Libya.
Pengumuman di televisi itu membuat Menteri Luar Negeri Denmark Lene Epsersen menyatakan Khadafi sudah putus asa. “Tudingan ini manipulasi, menunjukkan betapa pemerintah Denmark sudah putus asa. Ini upaya mengalihkan perhatian dari upaya internasional di Libya untuk menghentikan kebrutalan rezim terhadap rakyat sipil,” tutur Epsersen kepada suratkabar Denmark, Ekstrabladet.
Khadafi, dalam sebuah pesan yang dibacakan televisi nasional itu menuding Barat sedang mengumpulkan kekuatan untuk Perang Salib kedua melawan Islam. Denmark mengirimkan enam jet tempur, 132 personel darat dan pasokan ke markas Angkatan Udara Italia di Sigonella, Sisilia, untuk mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB.
Operasi militer untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara sehingga bisa memberlakukan zona bebas terbang (no-fly zone) di Libya ini diberi nama ‘Odyssey Dawn’.

Alutsista Robotik Hancurkan Libya

 
Seusai serangan sekutu ke Libya, harga komoditas, termasuk minyak dan emas, melonjak. Serangan ke Libya menghunjam lebih jauh ke jantung para investor. Itulah metafora yang diangkat sebagai berita utama harian The Business Times, Selasa (22/3).
Seiring dengan munculnya dampak serangan sekutu, tidak sedikit pula kalangan yang menanyakan, apa maksud sekutu menamai serangannya dengan ”Operation Odyssey Dawn”. Di internet, seorang yang diliputi rasa ingin tahu mencoba mengira-ngira maksud nama itu. Ia menemukan dengan benar bahwa dawn yang secara harfiah berarti fajar juga menandai awal atau permulaan. Sementara odyssey, menurut kamus Webster, adalah satu pengembaraan atau perjalanan panjang, umumnya ditandai dengan berbagai perubahan peruntungan.
Nama operasi militer sekutu Barat kali ini memang agak unik. Sebelumnya, nama operasi dibuat lebih gamblang, seperti Operasi Badai Gurun (Desert Storm). Segera muncul dugaan, apakah operasi diperkirakan berlangsung selama 10 tahun seperti perjalanan Odysseus?
Seperti dituturkan oleh Josh Dzieza (di situs The Daily Beast, 22/3), nama operasi militer menurut peraturan tentara ”tidak boleh mengungkapkan tingkat permusuhan yang tidak konsisten dengan cita-cita atau kebijakan luar negeri Amerika”. Nama operasi juga ”tidak boleh mencederai ’cita rasa baik’ atau menghina sekutu atau bangsa-bangsa Dunia Bebas lain”. Juga tidak boleh ”melecehkan satu kelompok, sekte, atau keyakinan tertentu”.
Atas dasar itu pula mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush hanya dua minggu menggunakan nama Operasi Keadilan Tanpa Batas (Infinite Justice) untuk perang di Afganistan dan menggantinya dengan Operasi Kebebasan Berkelanjutan (Enduring Freedom).
Meski memperkirakan bahwa penemuan nama operasi bisa berasal dari berbagai khazanah literatur mitologi atau apa pun, pemilihan Odyssey dilihat masih menimbulkan teka-teki.
Fajar Pengembaraan Apakah dengan memilih Odyssey, sekutu Barat bermaksud akan menjelajahi seluruh Laut Tengah, tanya Geoffrey Nunberg, pakar linguistik dari Berkeley School of Information, University of California, seperti ditulis dalam ulasan Dzieza? Odyssey menempuh perjalanan pulang selama 10 tahun setelah berperang selama 10 tahun. Apakah sekutu akan berperang lama di Libya seperti Odyssey atau juga seperti diramalkan oleh Kolonel Khadafy?
Nunberg menduga penggunaan kata dawn dimaksudkan untuk menghalau kerisauan akan keterlibatan Amerika di wilayah itu. Sementara Tom Sepanski dan Christian Turner dari perusahaan Landor Associate menyebutkan bahwa dawn menghadirkan nada lebih membesarkan hati dibandingkan dengan storm.
Dari sisi pemerintahan Presiden Obama sendiri, dawn pernah digunakan. Februari 2010, Pemerintah AS mengubah nama Operasi Kebebasan Warga Irak (Operation Iraqi Freedom) menjadi Operasi Fajar Baru (Operation New Dawn).
Nama Operasi Fajar Pengembaraan—bila memang demikian maksudnya—kini telah diambil secara resmi untuk operasi di Libya betapapun aneh nama itu. Fase pertama operasi ini—seperti diulas dalam kolom, Selasa—telah dilancarkan dan ditandai dengan peluncuran tak kurang dari 112 rudal jelajah Tomahawk dari dua kapal perusak (USS Stout, USS Barry) dan tiga kapal selam (USS Providence, USS Scranton, USS Florida), juga dari kapal perang Inggris (HMS Triumph).
Selain dua kapal perusak dan tiga kapal selam, di Laut Tengah, AS juga mengoperasikan tidak kurang dari enam kapal lain, termasuk dua kapal perang amfibi dan USS Mount Whitney, kapal komando- dan-kontrol yang merupakan kapal bendera Armada Ke-6 AS (The Huffington Post, 21/3). Di kawasan itu, AS juga mengoperasikan pesawat pengintai P-3 dan EP-3.
Serangan pun dilakukan dengan tembakan rudal dari jet tempur Inggris (Tornado dan Typhoon), jet Perancis (Rafale dan Mirage), serta pengebom siluman (stealth) B-2 Spirit yang berangkat dari Pangkalan AU Whiteman, Missouri, AS.
Semua serangan ditujukan untuk melumpuhkan Angkatan Udara dan pertahanan udara Libya, yang sebelumnya berperan sentral dalam upaya Khadafy merebut kembali kota-kota yang sebelumnya dikuasai oleh oposisi anti-Khadafy.
Perang robotik
Kini, setelah kekuatan udara dan pertahanan udara dilumpuhkan, kekuatan oposisi tentu bisa leluasa bergerak untuk menguasai kembali kota-kota yang kemarin berhasil direbut kembali oleh Khadafy dan siapa tahu juga melanjutkan perlawanan ke Tripoli.
Selain rudal jelajah Tomahawk, rudal lain yang juga sering disebut dalam Operasi Fajar Odyssey ini adalah Storm Shadow. Orang sering memperbandingkan rudal ini dengan Tomahawk.
Rudal jelajah luncur-udara yang diorder oleh AU Inggris (RAF) ini berkode resmi CASOM (Conventionally-Armed Stand-Off Missile). Perancis yang juga membutuhkan rudal jenis ini, lalu memesannya kepada perusahaan Matra Bae Dynamics (MBD) tahun 1997. Di AU Perancis, namanya berubah jadi SCALP EG dan dipasang pada jet Rafale, Mirage 2000D dan Mirage 2000-5. Di RAF, rudal adalah senjata Typhoon, Tornado, dan Harrier GR7.
Rudal diciptakan untuk menyerang dari jarak jauh (atau di luar jangkauan sistem pertahanan udara lawan) sasaran yang dijaga ketat oleh sistem pertahanan udara. Storm Shadow juga memiliki kemampuan siluman (mengelak dari radar) dan amunisinya mampu menembus sasaran keras.
Tampak bahwa dalam serangan ke Libya ini pun senjata robotik memainkan peranan penting. Ia banyak digunakan untuk menyerang dari jarak jauh sekaligus mengamankan pilot, yang baru akan mendekat manakala pertahanan udara lawan sudah lemah.
Kecenderungan menggunakan wahana robotik pun telah diamati dalam penggunaan pesawat-pesawat tempur tanpa awak (unmanned combat aerial vehicle/UCAV), seperti Predator, yang sebelum ini telah banyak digunakan AS di medan Irak dan Timur Tengah pada umumnya serta Afganistan.
Mengantisipasi perkembangan ini, Indonesia juga mulai melakukan kajian untuk pengembangan kemampuan nasional dalam produksi sistem persenjataan robotik ini.

kami akan memenangi perang


 
    Pemimpin Libya Moammar Khadafy dalam pidato yang ditayangkan di televisi, Selasa malam waktu setempat atau pada hari keempat serangan militer yang didukung PBB di Libya, secara menantang menyatakan negaranya siap berperang. Sementara itu, Rabu ini para pemimpin Barat merencanakan langkah mereka selanjutnya.
”Kita akan memenangkan perang ini,” kata Khadafy kepada pendukungnya di kompleks Bab Al-Aziziyah di Tripoli yang telah menjadi sasaran serangan rudal koalisi dalam tayangan televisi. ”Kita tidak akan menyerah,” katanya kepada kerumunan pendukungnya yang banyak dari mereka melambai-lambaikan  bendera  hijau. ”Mereka tidak bisa meneror kita. Kita bersenang-senang dengan roket-roket mereka. Rakyat Libya menertawakan roket-roket itu. Kita akan mengalahkan mereka dengan metode apa pun,” katanya sebagaimana dikutip CNN.
Dia melanjutkan, ”Rakyat Libya sedang memimpin perang internasional melawan imperialisme, melawan kezaliman, dan saya katakan kepada Anda saya tidak takut”.
Rabu pagi, CNN melaporkan, semalam koalisi melancaran serangan udara di dekat Kota Misrata, di timur Tripoli. Pasukan antipemerintah mengatakan, mereka telah diserang secara intens di kantong mereka di Misrata yang telah dikepung pasukan Khadafy selama beberapa minggu dengan empat anak terbunuh hari Selasa.
Sementara itu, Presiden AS Barack Obama, yang akan berada di Washington pada Rabu ini setelah mempersingkat lawatannya ke Amerika Latin, mengatakan dia berharap ada ”kejelasan” struktur komando masa depan dari operasi militer sekutu ”dalam  beberapa hari ini”. Obama mengatakan telah terjadi ”penurunan signifikan” penerbangan militer AS di atas Libya saat sekutu Barat mencoba untuk membangun zona larangan terbang yang disetujui PBB yang bertujuan melindungi warga sipil Libya.
Pertempuran berkobar antara pasukan yang setia kepada Khadafy dan pasukan oposisi pada hari Selasa. Meski Khadafy membual, ada laporan bahwa pemimpin Libya itu mungkin akan mencari jalan keluar dari konflik itu. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan kepada ABC News, orang yang dekat dengan Khadafy telah menghubungi sekutu Libya di seluruh dunia untuk melihat bagaimana mereka bisa keluar dari masalah ini.
”Kami telah mendengar tentang orang yang dekat dengan Khadafy mendekati orang-orang yang mereka kenal di seluruh dunia, di Afrika, Timur Tengah, Eropa, Amerika Utara, di luar itu, dan bertanya tentang apa yang harus dilakukan? Bagaimana agar bisa keluar dari persoalan ini,” kata Clinton.
Clinton menambahkan, ”Jika ada oposisi yang sesungguhnya di Libya yang sedang berusaha menegaskan keberadaannya, kami akan memberi mereka kesempatan yang lebih baik dari sebelum Dewan Keamanan bertindak.”
Pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat, Perancis dan Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya serta negara Arab yaitu Qatar, bertindak berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 yang memberi wewenang untuk melakukan ”segala cara yang diperlukan” demi melindungi warga sipil. Di antara anggota koalisi ada koordinasi tetapi tidak ada komando bersama dan ada arah untuk menyerahkan kontrol operasi ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tetapi hal itu telah memecah aliansi tersebut.
Gedung Putih menyatakan, Barack Obama, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, dan Perdana Menteri Inggris David Cameron setuju bahwa NATO harus memainkan peran kunci dalam struktur komando misi Libya. Para duta besar NATO melanjutkan pembicaraan mereka pada  Selasa setelah sesi diskusi yang ”sangat sulit” pada Senin yang gagal mengatasi perpecahan mereka. Namun, seorang diplomat mengatakan, mereka sepakat menggunakan kekuatan angkatan laut NATO untuk menegakkan embargo senjata di Libya berdasarkan Resolusi PBB 1973.

Rabu, 16 Maret 2011

RI & Malaysia Tak Akan Hujan Asam Akibat Ledakan di PLTN Jepang

RI & Malaysia Tak Akan Hujan Asam Akibat Ledakan di PLTN Jepang

"Kalau terjadi ledakan di PLTN Jepang memang iya. Beberapa hari lalu di unit 1, lalu kemarin di unit 3 dan tadi pagi di unit 2. Tapi sampai saat ini daerah evakuasi hanya 20 km dan tidak diubah. Karena itu SMS adanya hujan asam di sini tidak beralasan," kata Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) As Natio Lasman dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (15/3/2011).

Selain itu, lanjutnya, arah angin sejak ledakan pertama ke utara, barat laut dan barat. Tidak bertambahnya daerah evakuasi 20 km, sementara masih aman untuk negara-negara tetangga Jepang, termasuk Indonesia.

"Andaipun terjadi hujan asam, maka asamnya adalah asam borat yang merupakan asam lemah. Asam ini beda dengan asam sulfat dan asam nitrat," jelas Natio.

Asam borat, sambung dia, bahkan digunakan untuk antiseptik. Ada pula yang mencampurkan jenis asam ini ke makanan seperti bakso dan lontong, dikenal sebagai boraks. "Jika terkena kulit, asam ini tidak mengganggu. Dari literatur, asam ini jauh lebih aman," tutur dia.

Berdasar kesepakatan internasional, jika radiasi akibat ledakan reaktir nuklir, maka negara yang bersangkutan harus memberikan warning kepada negara lainnya. Selain itu, International Atomic Energy Agency (IAEA) sejauh ini juga tidak memberikan warning ke negara tetangga Jepang.

"Masyarakat Indonesia jangan panik. Bapeten akan menjadi garda terdepan untuk memberikan informasi terkait radiasi semacam ini," sambung Natio.

Ditambahkannya, di Jepang pemeriksaan pada orang-orang yang diduga terkena radiasi akibat ledakan di PLTN Fukushima pasca tsunami 11 Maret 2011 masih dilakukan. Sementara, ada 22 orang yang ditengarai terkontaminasi.

"Kalau bajunya diduga terkena, maka bajunya diminta untuk dilepas. Kemudian orang itu di-shower. Selanjutnya orang yang bersangkutan diberi makanan dengan gizi bagus agar metabolismenya bagus. Itu sudah SOP," jelas Natio.

Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah. Asam ini adalah senyawa yang stabil, tidak mudah terbakar, bereaksi cepat dengan kalium dan asam anhidrat. Senyawa ini tidak cocok dengan air, basa kuat, logam alkali dan sensitif terhadap embun. Apabila dimakan dengan konsentrasi terkecil, 429 mg/kg untuk pria dan 200 mg/kg untuk perempuan merupakan konsentrasi yang mematikan.

Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetik. Bahkan digunakan juga dalam makanan. Jika terlalu sering mengonsumsi makanan mengandung boraks (dikenal juga dengan bleng) dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak menyebabkan demam, koma, hingga kematian.

Menyusul meledaknya reaktor di PLTN Fukushima, Jepang, beredar informasi melalui SMS dan BBM tentang kemungkinan hujan asam pada Senin (14/3) malam. Pesan itu berbahasa Indonesia karena sepertinya ditujukan pada publik Indonesia dan Malaysia. Sedangkan pesan bohong untuk warga Filipina menggunakan bahasa Inggris

Tsunami Jepang Mulai Pengaruhi Industri Dalam Neger

Bencana tsunami di Jepang mulai berimbas kepada kegiatan industri di Indonesia. “Bencana ini sangat berpengaruh kepada industri perakitan, terutama di Batam," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bambang Sujagad, kemarin.

Selama ini, industri perakitan mengandalkan pasokan bahan baku dari Jepang. Akibat tsunami, produsen komponen bahan baku menghentikan kegiatannya produksi. Imbasnya, industri dalam negeri bakal mengalami keterlambatan produksi. Meski begitu, kata Bambang, kalangan industri belum bisa memprediksi kerugian yang ditimbulkan.

Ketua Gabungan Pengusaha Elektronik Indonesia (Gabel) Ali Soebroto Oentaryo memperkirakan, permintaan barang elektronik di Jepang bakal menyusut pasca bencana. Karena, selama ini kebutuhan produk elektronik Jepang dipasok dari Indonesia. “salah satunya, adalah Toshiba.”

Indonesia, kata Ali, menjadi basis produksi perusahaan elektronik asal Jepang. Meski begitu, beberapa komponen elektronik, seperti semi konduktor, didatangkan dari Jepang. "Lainnya impor dari Cina," ujarnya.

Ekspor elektronik Indonesia tahun lalu mencapai US$9 miliar atau naik 4,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Negara-negara seperti Jepang, Singapura dan Amerika Serikat merupakan tujuan utama ekspor elektronik Indonesia.

Dampak bencana juga mempengaruhi ekspor gula merah ke Jepang. Menurut pengusaha gula merah di Desa Slumbung, Ngadiluwih, Kediri, Achmad Rubai, importir menghentikan pengiriman pasca tsunami. “Pengiriman berhenti total,” ujarnya.

Selama enam bulan dia mengirim gula merah ke Jepang sebanyak 244,8 ton. Namun sejak akhir 2010 pengiriman ke negara itu hanya sekitar 122,4 ton. Produk gula merah Indonesia ke Jepang kini harus bersaing dengan negara lain seperti Bolivia, Cina, Korea, Brazil, dan India.

Kalangan industri otomotif memastikan bencana di Jepang tidak mempengaruhi kegiatan produksi di Indonesia. Bahkan, sampai saat ini tak ada perubahan jadwal ekspor-impor kendaraan kedua negara. “Ekspor-impor masih berjalan seperti biasa,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Sudirman Maman Rusd.

Ekspor-impor kendaraan kedua negara dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) dan terurai (completely knocked down/CKD).

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Djimanto menginginkan hubungan ekonomi dan bisnis kedua negara tetap berlanjut. "Apabila perlu ada penyesuaian harus ada pembicaraan bersama," ujarnya.

Penyesuaian yang dimaksud, terkait ketentuan pengiriman dan pembayaran barang dalam perdagangan. Sedangkan di bidang investasi perlu penyesuaian terkait jadwal realisasi dan tahapan investasi. Semua ini perlu ada kejelasan karena menyangkut pembiayaan.

Indonesia, kata Djimanto, bisa mengambil peran lebih besar dalam proses pemulihan ekonomi Jepang pasca bencana. Caranya dengan memasok komoditas yang diperlukan negara tersebut. Proses pemulihan ini adalah peluang besar bagi Indonesia.

Sedangkan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan wanandi memperkirakan kegiatan ekonomi kedua negara, khususnya Indonesia, bakal terganggu pasca bencana di Jepang. “Mereka butuh tenaga dan sumber daya yang luar biasa untuk membangun kembali,” katanya.

Selama setahun Jepang akan fokus kepada pemulihan dibandingkan menggenjot perekonomian dengan negara lainnya. Sofyan meramal kondisi di atas akan terjadi sampai tahun depan. “Sehingga, ekonomi Indonesia bakal terganggu selama setahun.”

Situasi ini menurutnya akan mempersulit perekonomian di dalam negeri. Sebab krisis ekonomi di Amerika yang kemudian disusul Yunani dan Irlandia sampai saat belum pulih. Kini, kata dia, ditambah bencana di Jepang. Padahal Jepang merupakan salah satu lokomotif ekonomi dunia.